Asupan gizi yang dibutuhkan untuk mencegah stunting berupa asupan gizi yang baik saat hamil, konsumsi tablet penambah darah yang cukup saat hamil, pemberian ASI kepada anak selama 6 bulan pertama, dan dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI yang tepat sampai anak berusia 2 tahun. Selain faktor gizi, stunting disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terutama ibu hamil, ibu balita dan kader posyandu tentang stunting.
Anak-anak pendek akan menghadapi resiko yang lebih besar untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang kurang berpendidikan, miskin, kurang sehat dan lebih rentan terhadap penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, diabetes, ataupun gagal ginjal. Anak pendek merupakan prediktor buruknya kualitas sumber daya manusia, yang selanjutnya menurunkan kemampuan produktif suatu bangsa di masa yang akan datang.
Permasalahan stunting akan menghambat bonus demografis Indonesia dimana rasio penduduk usia tidak bekerja terhadap penduduk usia kerja menurun. Stunting juga menjadi ancaman pengurangan tingkat intelejensi sebesar 5-11 poin. Pemerintah Indonesia dalam hal ini Dinas Kesehatan Republik Indonesia berupaya penuh dalam menekan dan mencegah terjadinya stunting demi menciptakan Generasi Sehat untuk mencapai Indonesia Unggul di masa depan.
Upaya pencegahan terjadinya stunting pada balita diperlukan, baik secara langsung (intervensi gizi spesifik) maupun secara tidak langsung yang melibatkan lintas sektor dan masyarakat dalam penyediaan pangan, air bersih dan sanitasi, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, sosial dan sebagainya.
Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun |
Puskesmas Dermolemahbang ikut berperan aktif dalam penanganan stunting. konseling dilakukan bidan desa pada ibu balita tentang pemberian makanan, rangsangan motorik, dan bekerjasama dengan petugas Gizi Puskesmas serta kader Posyandu. Kerjasama juga dilakukan petugas kesehatan dengan lintas sektor dalam upaya meningkatkan kegiatan posyandu, meningkatkan kunjungan masyarakat.
Pertemuan Rutin Lintas Sektor |
Inovasi Puskesmas Dermolemahbang dalam upaya penanganan stunting yakni GUNTING (Gerakan Utama Lawan Stunting). Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam penanganan Stunting seperti Cooking Class (konseling pemberian makanan bergizi) bersama Bidan, Petugas Gizi Puskesmas, kader posyandu dan masyarakat.
Inovasi GUNTING Puskesmas Dermolemahbang
Upaya yang dapat dilakukan oleh kader Posyandu berkaitan dengan interversi pencegahan stunting adalah memantau pertumbuhan balita di posyandu, karena itu merupakan upaya yang strategis untuk mendeteksi secara dini terjadinya gangguan pertumbuhan.
Penanganan stunting merupakan prioritas pembangunan nasional demi menciptakan Generasi Sehat, Indonesia Unggul.
0 Komentar